Disinilah telah turun hujan kembali, yang berjatuhan dari bintang-bintang
Aku harus menelan kenyataan pahit bahwa pada kenyataannya dia memang terlahir bukan untukku. Lucu bukan? Setelah selama 10 tahun ini aku selalu mengira bahwa perasaan kita sama, ternyata memang tidak begitu.
Ku terdiam di haluan kanan. Diantara ratusan orang yang berkerumun. Ku melihatmu yang sedang menghapus air mata wanita itu. Kau berusaha menenangkannya dan menggenggam jari-jemarinya. Kau tahu bagaimana posisiku saat ini? Aku layaknya orang bodoh yang mudah mempercayaimu, yang menduga-duga kisah kita kedepannya.
Jaman SMA, ya jamannya gue sekarang. Tapi lo sadar ga? Tentang perbedaan tamu yang dateng kerumah saat gaada orang tua lo dan ada orang tua lo? Asli ini berbeda banget! Bedanya tuh kaya sikap lo sama dia dan sikap lo sama gue, beda drastis:') *ga fokus*
Balik lagi ke topik utama. Mungkin hal ini udah mainstream terjadi di kalangan lo, mungkin lo juga ada yang nyadar ada yang ga.
Jaman sekarang udah menjamur banget sama yang namanya Selfie. Orang-orang bisa aja nyelfie tiap 5 menit sekali. Selfie ini ga cuman di orang-orang biasa aja, orang-orang ternama pun pernah kepergok kena demam Selfie. Misalnya Obama.
 |
| Obama lagi nyelfie |
Setahun telah berlalu. Dena sudah lulus dari sekolahnya. Tetapi ia belum juga lulus untuk melupakan sesosok lelaki itu. Lelaki yang masih mendiami pikirannya. Dia adalah Riko Dermanto.
Hari ini Dena berencana untuk menemui Naka, sahabatnya sejak SMP yang sudah lama tidak ia temui. Dena ingin sekali bercerita walaupun mungkin Naka tidak akan mengetahui siapa orang yang akan Dena ceritakan.
Tanpa terasa, waktu memang berlalu begitu cepat. Dena dan Riko sudah semakin dewasa. Saat ini, Dena tidak lagi menjadi wanita pemalu seperti dulu, dan saat ini Riko senang merubah penampilannya. Penampilan yang sekarang sudah semakin modern dan tak aneh jika saat ini Riko menjadi seorang lelaki yang lebih menarik dibandingkan sebelumnya. Riko menjadi seorang lelaki yang banyak dipuji oleh para wanita disekolahnya.
